Yuk Kenalan Singkat Dengan Baterai Start-Stop

RuangOto.com – Kini semakin banyak kendaraan (R4/mobil atau R2/sepeda motor) yang dilengkapi dengan fitur teknologi auto start-stop. Tujuan utamanya adalah secara otomatis mematikan mesin kendaraan saat berhenti dan kembali menghidupkannya saat diperlukan.
Start-stop menjadi fitur standar untuk menekan emisi gas buang dan menghemat bahan bakar
Secara teknis, fitur start-stop bertujuan menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang kendaraan. Namun, fitur ini sangat menguras baterai karena harus mampu menghidupkan mesin secara berulang-ulang. Menjadi sumber listrik tunggal untuk menghidupkan mesin kendaraan, maka baterai start-stop berbeda dengan baterai konvensional.
Baterai konvensional tidak bisa digunakan pada mobil dengan fitur start-stop
Lalu apa saja perbedaan antara baterai start-stop (SS) dengan baterai biasa? Berikut penjelasannya.
1. Baterai SS adalah baterai bebas perawatan atau MF (maintenance free) sehingga tidak butuh pengisian cairan elektrolit secara berkala seperti baterai biasa (konvensional). Alhasil baterai SS lebih mudah dan praktis dalam hal perawatan.
2. Baterai SS memakai bahan kalsium sehingga memiliki daya tahan dan kinerja yang lebih baik daripada baterai biasa.
3. Baterai start-stop mempunyai keunggulan siklus menyerap dan melepas energi listrik dalam jumlah besar secara singkat. Fitur start-stop membutuhkan baterai yang cepat menghidupkan mesin setelah kendaraan berhenti sesaat. Begitu pula baterai SS harus mampu di-charge secara cepat dengan daya listrik dalam jumlah besar oleh alternator.
Karena harganya mahal, baterai start-stop harus dirawat dengan seksama
Mengingat harga baterai start-stop tergolong mahal (harganya sekitar Rp 4 juta – Rp 5 juta) dibanding baterai biasa, maka dibutuhkan perawatan yang lebih seksama. Berikut panduan umum tips merawat baterai start-stop
1. Cek Terminal dan Kondisi Baterai
Pastikan terminal baterai selalu bersih dari karat, kotoran, atau korosi, karena dapat mengganggu kelancaran arus listrik. Bersihkan terminal baterai secara teratur dan oleskan sedikit gemuk (grease) untuk menjaga koneksi dan mencegah masalah kelistrikan.
2. Cek Cairan Elektrolit
Pastikan cairan elektrolit baterai berada pada level di antara Upper Level dan Lower Level. Tambahkan cairan elektrolit jika perlu untuk menjaga kondisi sel baterai dan mencegah kerusakan.
3. Pemakaian Mobil Secara Berkala
Hal ini untuk menjaga kesehatan baterai dan mencegah pengurasan arus listrik secara berlebihan. Pastikan untuk memakai mobil secara teratur dalam waktu tertentu, khusus bagi mobil yang jarang digunakan.
4. Matikan Komponen Tidak Digunakan
Matikan perangkat yang tidak dipakai untuk mengurangi beban listrik baterai saat mobil tidak digunakan. Namun demikian, untuk memastikan kondisi baterai selalu prima, bisa dibantu dengan smart charger.
5. Gunakan Baterai Sesuai Spesifikasi
Pastikan untuk selalu memakai baterai start-stop yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil atau spesifikasi teknis mobil. Dengan demikian, kinerja baterai selalu optimal dan menghindari masalah kelistrikan.