ruangoto.com

CEO Investor Day Kia Memperkuat Perkembangan Melalui Peluncuran Model EV, PBV, dan Pikap Baru

RuangOto.com – Kia Corporation (Kia) mengumumkan strategi bisnis jangka menengah dan panjang serta target keuangan pada acara CEO Investor Day yang diadakan di Seoul, Korea Selatan.

Sebagai bagian dari strategi Plan S Kia yang diperbarui – rencana bisnis jangka menengah dan panjang – perusahaan menguraikan strategi yang berani untuk mencapai penjualan global sebesar 4,19 juta unit pada tahun 2030, termasuk 2,33 juta kendaraan hybrid dan kendaraan listrik.

Dengan memanfaatkan kelincahan dan fleksibilitasnya dalam menanggapi kebutuhan pasar, Kia akan mendiversifikasi model-model baru yang diharapkan dapat mendorong perkembangan Kia – seperti PBV dan truk pikap – dan bisnis masa depan utama lainnya.

“Sejak meluncurkan strategi Kia Transformation pada tahun 2021, Kia terus berkembang menjadi penyedia solusi mobilitas berkelanjutan yang menciptakan ruang inovatif dan memungkinkan pelanggan untuk memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik selain menggunakannya sebagai sarana transportasi konvensional,” kata Ho Sung Song, Presiden dan CEO Kia. “Kami akan terus mengembangkan merek dengan menerapkan strategi jangka menengah dan panjang untuk memperkuat stabilitas internal dan merespons secara efektif terhadap perubahan dalam industri otomotif.”

※ Rangkuman Plan S 2030

Ekspansi Penjualan

Berbagai Lini Produk

– 4,19 juta penjualan global pada tahun 2030 – total 2,33 juta EV (BEV: 1,26 juta dan xHEV: 1,07 juta)

– 15 model EV dan 10 model xHEV pada tahun 2030

– Meningkatkan kapasitas produksi global sebesar 17 persen menjadi 4,25 juta unit pada tahun 2030

– Mendiversifikasi jajaran produk hybrid, memperluas jajaran produk EV dan PBV, serta memperkenalkan pikap Tasman

Detail Strategi

Pertumbuhan Sesuai Model Baru

EV

* Jajaran mobil listrik akan diperluas dengan EV3, EV4, EV5, dan EV2

* Menargetkan 1,26 juta penjualan mobil listrik pada tahun 2030

* Meningkatkan layanan pelanggan mobil listrik dan infrastruktur pengisian daya melalui kemitraan strategis

* Mengoptimalkan produksi fleksibel di seluruh fasilitas manufaktur global

PBV

* Menargetkan 250.000 penjualan PBV pada tahun 2030

* Diversifikasi PV5 dengan pilihan lima tipe bodi serta model yang dapat dikonversi sesuai dengan pasar

* PV7 akan bergabung dengan jajaran PBV pada tahun 2027; PV9 akan hadir pada tahun 2029

Pikap

* Truk pikap Tasman akan diluncurkan; penjualan tahunan 80.000 unit dan target enam persen M/S

* Memenuhi kebutuhan pasar yang beragam dengan model ICE dan EV

* Pikap EV baru untuk Amerika Utara direncanakan; target penjualan tahunan jangka panjang sebesar 90.000 unit

Bisnis Masa Depan

* Fokus pada pengembangan SDV dan pengemudian otonom, mengembangkan integrasi robotik, dan menciptakan jaringan transportasi multimoda dengan solusi AAM

* Peluncuran SDV Pace Car pada tahun 2026 dan implementasi pengemudian otonom Level 2+ mulai tahun 2027

Tujuan Bisnis dan Keuangan Tahunan & Jangka Menengah-Panjang

2025

* Meluncurkan lima model baru, satu model penyempurnaan produk, dan tiga produk turunan

* Target penjualan wholesales 3,22 juta unit, naik 4,1 persen dari tahun ke tahun

* Mencapai pendapatan KRW 112 triliun, naik 4,7 persen dari tahun ke tahun;

* Jangka menengah hingga panjang

* Investasi sebesar KRW 42 triliun dari tahun 2025 hingga 2029 untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang

* Mencapai pendapatan sebesar KRW 170 triliun; KRW 18 triliun dalam laba usaha, lebih dari 10 persen marjin laba usaha pada tahun 2030

* Target imbal hasil total pemegang saham ditetapkan sebesar 35 persen untuk periode 2025-2027

■ Ekspansi penjualan hingga 4,5% pangsa pasar dengan 4,19 juta penjualan kendaraan pada tahun 2030

Kia berencana untuk menjual 1,11 juta unit di Amerika Utara dan 774.000 unit di Eropa pada tahun 2030 serta menargetkan penjualan 580.000 unit di Korea Selatan. Di India, Kia akan memperluas penjualan Syros yang baru saja diluncurkan dengan target penjualan 400.000 unit.

Perusahaan menargetkan 2,33 juta penjualan kendaraan listrik pada tahun 2030 yang merupakan 56 persen dari total target penjualannya. Target ini mencakup BEV yang akan mencapai 1,26 juta unit dan xHEV yang akan mencapai 1,07 juta unit. Di pasar utama, proporsi penjualan model listrik ditargetkan meningkat menjadi 70 persen di Amerika Utara, 86 persen di Eropa, 73 persen di Korea Selatan, dan 43 persen di India.

Untuk memenuhi permintaan, Kia akan meningkatkan kapasitas produksi global sebesar 17 persen, dari semula 3,63 juta unit pada tahun 2025 menjadi 4,25 juta unit pada tahun 2030.

Kia akan melakukan diversifikasi jajaran produk hybrid di semua segmen, mulai dari model kompak hingga model full-size, termasuk SUV seperti Seltos dan Telluride. Menanggapi permintaan kendaraan hybrid yang terus meningkat, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk hybrid hingga hampir satu juta unit pada tahun 2030 – dua kali lipat dari 490.000 unit yang diharapkan pada tahun 2025.

Untuk mempercepat transisi EV, Kia akan memimpin adopsi EV secara massal dengan memperluas jajaran produk EV-nya dengan penambahan model unggulan lainnya, yaitu EV2, kemudian EV3, EV4, dan EV5. Perusahaan juga akan memperluas jajaran Platform Beyond Vehicle (PBV), dimulai dengan PV5 tahun ini dan memasuki segmen truk pikap untuk memperkuat daya saingnya.

■ Strategi pertumbuhan model baru: Mobil Listrik, PBV, dan Truk Pikap

Strategi ① : Memperkuat kepemimpinan EV dengan peluncuran seluruh jajaran lini produk

Kia telah menetapkan target untuk meningkatkan penjualan mobil listrik menjadi 1,26 juta unit pada tahun 2030. Hal ini akan didukung dengan memperkuat kepemimpinan EV-nya melalui model unggulan, meningkatkan daya saing biaya, meningkatkan layanan pelanggan, dan mengoptimalkan strategi produksi.

Mempertahankan kesuksesan EV6 dan EV9 yang menjadi andalannya, Kia akan memperluas jajaran EV unggulannya dengan memperkenalkan EV3, EV4, EV5, dan EV2.

Strategi inovasi biaya akan berfokus pada pengoptimalan perangkat keras melalui desain interior dan eksterior yang menawarkan nilai yang sesungguhnya kepada pelanggan sembari melakukan standarisasi perangkat lunak EV melalui arsitektur elektronik generasi berikutnya.

Kia akan meningkatkan layanan pelanggan EV dengan memperluas jaringan pemeliharaan khusus, memperkenalkan program pelatihan perbaikan EV bersertifikat, dan menyediakan layanan diagnostik jarak jauh.

Pengembangan infrastruktur pengisian daya EV akan terus berlanjut melalui kemitraan strategis Kia, termasuk dengan E-pit di Korea Selatan, serta joint venture (JV) IONNA di Amerika Utara, dan Ionity JV di Eropa.

Produksi EV yang Dioptimalkan

Untuk mengoptimalkan rantai pasokannya, Kia akan memperluas produksi mobil listrik lokal di wilayah-wilayah utama. Korea Selatan akan berfungsi sebagai pusat global untuk pengembangan dan produksi EV, Amerika Utara akan fokus pada SUV menengah ke atas, Eropa pada SUV kompak dan hatchback, dan India pada SUV kompak yang ditargetkan secara lokal.

Kia akan mempertahankan fleksibilitas dengan memproduksi seluruh jajaran produknya – kendaraan bermesin pembakaran internal, hybrid, dan kendaraan listrik – di 13 fasilitas produksi yang ada di seluruh dunia sambil meningkatkan efisiensi produksi dengan dua pabrik kendaraan listrik khusus.

Pabrik EVO Gwangmyeong, yang mulai beroperasi tahun lalu, mendorong adopsi EV dengan memproduksi EV3. Model EV jilid kedua Kia, EV4, mulai diproduksi secara massal pada bulan Maret dan akan diluncurkan secara global. Selain itu, pabrik EVO Hwaseong Kia, yang akan memulai memproduksi EV5 seiring dengan peluncurannya pada Juli 2025, akan diperluas untuk mencakup produksi EV7 pada tahun 2027, yang bertujuan untuk memperkuat posisi pasarnya.

Strategi ② : Ekspansi bisnis PBV sebagai momentum pertumbuhan baru

Kia siap untuk merevolusi industri mobilitas dengan memperluas bisnis PBV-nya, meningkatkan momentum pertumbuhan, dan mendefinisikan kembali kerangka kerja bisnis yang mengutamakan pelanggan.

Pada tahun 2030, perusahaan bertujuan untuk menargetkan secara agresif permintaan yang terus meningkat untuk kendaraan komersial ringan listrik (LCV) dengan target penjualan 250.000 PBV di seluruh Eropa, Korea Selatan, dan pasar global lainnya.

Untuk membangun posisi dominan di sektor PBV, fokus strategis Kia ada pada lima bidang utama:

– Produk

– Manufaktur

– Solusi

– Layanan

– Saluran

2-1. Berbagai Lini PBV

Setelah peluncuran PV5 pada bulan Juli 2025, Kia akan memperluas jajaran PBV-nya dengan memperkenalkan PV7 pada tahun 2027 dan PV9 pada tahun 2029. PV5 akan tersedia dalam tipe bodi Penumpang, Kargo, dan Kabin Sasis, serta model konversi termasuk varian B2C Premium, Light Camper, Crew Van, Open Bed, dan Box/Truk Berpendingin.

2-2. Manufaktur khusus untuk PBV

Kia sedang membangun ekosistem manufaktur yang fleksibel dan efisien di pabrik EVO Hwaseong dan membangun pusat konversi untuk mengembangkan dan memproduksi model konversi PBV. Kia juga akan bermitra dengan perusahaan konversi lokal terkemuka di wilayah utama untuk memastikan bahwa PBV yang disesuaikan memenuhi kebutuhan spesifik pasar yang unik dengan kualitas dan keandalan yang luar biasa.

2-3. Solusi yang disesuaikan untuk efisiensi bisnis

Solusi PBV Kia, didasari konsep Software-Defined Vehicle (SDV) dari Hyundai Motor Group, akan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi global.

Layanan manajemen armada (fleet) akan ditingkatkan dengan pemeliharaan prediktif bertenaga AI dan analisis kecelakaan kontekstual. Kemampuan ini akan diintegrasikan ke dalam Fleet Management System (FMS) generasi ketiga Kia untuk membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.

2-4. Paket layanan untuk mendukung operasi yang lancar

Kia akan mengemas solusi FMS-nya dengan layanan operasional utama, termasuk pembiayaan, pengisian daya, dan pemeliharaan, untuk merampingkan kepemilikan dan manajemen kendaraan bagi pelanggan B2B. Paket layanan ini akan diintegrasikan dengan sistem penagihan tunggal, memberikan pengalaman pembayaran yang mulus dan memaksimalkan kenyamanan bagi klien bisnis.

2-5. Saluran pelanggan dan penjualan yang dioptimalkan

Kia meningkatkan perjalanan pelanggan B2B dengan mengoptimalkan saluran penjualan daring dan luring.

Secara luring, perusahaan akan menunjuk diler-diler tertentu sebagai spesialis PBV dan mengembangkan business lounge di mana pelanggan dapat merasakan berbagai macam kendaraan, solusi, dan layanan PBV di satu lokasi.

Secara daring, Kia akan meluncurkan situs web PBV khusus untuk pelanggan dan portal konversi karoseri untuk mitra konversi guna memastikan akses mudah ke informasi dan layanan terkait PBV.

Sebagai mesin pertumbuhan yang sangat penting, bisnis PBV Kia akan terus berkembang di seluruh pasar dan model bisnis. Perusahaan ini bertujuan untuk memperluas basis pelanggannya di luar pembeli kendaraan penumpang B2C konvensional dan memasuki segmen LCV B2B. Secara regional, Kia berencana untuk memperluas operasi PBV dari target utamanya – Eropa dan Korea Selatan – ke Amerika Utara, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Jepang.

Strategi ③ : Truk pikap – memasuki segmen baru dengan diluncurkannya Tasman

Kia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam untuk truk pikap dengan mesin pembakaran internal (ICE) dan EV. Truk pikap pertama, Kia Tasman, akan diluncurkan di Korea Selatan, Australia, dan pasar negara berkembang dengan target penjualan tahunan sebesar 80.000 unit dan pangsa pasar sebesar enam persen.

Di Amerika Utara, Kia berencana untuk memperkenalkan truk pikap EV berdasarkan platform EV baru yang dirancang untuk penggunaan di perkotaan serta petualangan di alam bebas. Dengan model inovatif ini, Kia menargetkan penjualan tahunan jangka menengah hingga jangka panjang sebanyak 90.000 unit dan pangsa pasar tujuh persen. Kendaraan ini akan menampilkan interior dan ruang kargo terbaik di kelasnya, sistem derek yang kuat, kemampuan off-road, serta fitur infotainment dan keselamatan yang canggih.

 

■ Arah pengembangan produk dan bisnis masa depan

Strategi produk Kia berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan yang beragam melalui empat pilar utama: konektivitas, otonom, performa, dan desain.

Konektivitas: Kia akan memperluas fungsionalitas Over-the-Air (OTA) untuk memperbarui perangkat lunak kendaraan dari jarak jauh dan mengaktifkan kemampuan diagnostik. Layanan mobil yang terhubung akan berkembang dari 34 negara pada tahun 2024 menjadi 71 negara pada tahun 2026, termasuk Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.

Otonom: Kia akan meningkatkan perangkat lunak mengemudi otonom internal dan integrasi kendaraan sambil bermitra dengan pihak eksternal untuk data kendaraan, infrastruktur, dan standar industri. Perkembangan ini akan sejalan dengan transisi perusahaan menuju SDV.

Performa: Kia akan meningkatkan performa berkendara dan efisiensi bahan bakar dengan mesin hybrid generasi berikutnya dan sistem Extended Range Electric Vehicle (EREV) yang menggabungkan manfaat EV dan ICE. Teknologi baterai yang canggih akan meningkatkan kepadatan energi dan kinerja cuaca dingin, sementara sistem elektronika daya yang lebih baik akan meningkatkan kecepatan pengisian daya, keamanan, dan daya tahan.

Desain: Kia terus mengembangkan filosofi desain Opposites United dan menerapkannya pada model-model EV unggulan masa depan, termasuk EV2.

Memperluas area bisnis masa depan: SDV, pengemudian otonom, robotika, dan AAM

Untuk mempercepat inovasi SDV Hyundai Motor Group, Kia bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam Grup, termasuk Advanced Vehicle Platform Division dan pusat perangkat lunak globalnya, 42dot.

Kia mempercepat transisinya ke SDV dengan mengembangkan tiga teknologi inti: arsitektur elektrik/elektronik (E/E) canggih yang memungkinkan pembaruan tanpa batas dan mengoptimalkan kinerja; sistem operasi SDV yang tangguh, memastikan pengalaman pengguna yang stabil dan tanpa gangguan; serta perangkat lunak yang menyediakan platform untuk aplikasi yang intuitif dan sangat personal yang meningkatkan konektivitas dan fungsionalitas.

Pada tahun 2026, Kia berencana untuk meluncurkan SDV Pace Car yang menampilkan teknologi SDV lengkap dan teknologi mengemudi otonom yang terintegrasi dengan AI. Setelah debut mobil ini, Kia menargetkan implementasi pengemudian otonom Level 2+ yang menampilkan sistem otonom yang lebih canggih dan stabil serta teknologi yang didukung AI sambil meletakkan dasar untuk produksi massal dan ekosistem perangkat lunak yang komprehensif mulai tahun 2027.

Kia berkolaborasi dengan afiliasi teknologi utama Hyundai Motor Group, termasuk Motional, Boston Dynamics, dan Supernal, untuk mengintegrasikan teknologi masa depan dan mengembangkan model bisnis baru.

Kia bekerja sama dengan Motional untuk menerapkan teknologi mengemudi otonom di seluruh jajaran mobil listriknya. Untuk logistik, Kia dan Boston Dynamics sedang mempersiapkan masa depan otomatisasi menggunakan robot logistik Stretch dari spesialis robotika dan mengintegrasikan PBV dengan robot berkaki empat, Spot, untuk pengiriman jarak jauh.

Melalui kemitraannya dengan perusahaan Advanced Air Mobility (AAM), Supernal, Kia bertujuan untuk menghubungkan PBV dengan solusi mobilitas udara untuk menciptakan jaringan transportasi multimoda yang mulus.

■ Tujuan Bisnis dan Keuangan Tahunan & Jangka Menengah-Panjang

Terlepas dari ketidakpastian global tahun lalu, Kia mencapai hasil tertinggi dengan pendapatan tahunan sebesar KRW 107,4 triliun dan marjin laba operasional sebesar 11,8 persen.

Melanjutkan momentum ini dari tahun 2024, Kia telah menetapkan rencana bisnis tahun 2025 dengan penjualan grosir 3,22 juta unit, meningkat 4,1 persen dari tahun ke tahun. Selain itu, perusahaan bertujuan untuk mencapai pendapatan lebih dari KRW 112 triliun, naik 4,7 persen dari tahun sebelumnya dengan margin laba operasi sebesar 11 persen.

Pada tahun 2025, Kia akan meluncurkan lima model baru, satu model penyempurnaan produk, dan tiga model turunan. Pikap Tasman akan menciptakan permintaan baru dan mendorong pertumbuhan pendapatan, sementara EV4 akan terus memimpin adopsi EV dalam jumlah besar. Selain itu, peluncuran PV5 akan menandai dimulainya bisnis PBV khusus Kia.

Dalam jangka menengah hingga panjang, Kia bertujuan untuk mencapai pendapatan sebesar KRW 170 triliun dan laba operasional sebesar KRW 18 triliun pada tahun 2030 – margin laba operasional lebih dari 10 persen.

Perusahaan berencana untuk mempertahankan profitabilitas yang kuat dalam jangka panjang melalui pertumbuhan volume di samping strategi peningkatan profitabilitas untuk kendaraan hybrid dan kendaraan listrik serta transformasi model bisnis yang digerakkan oleh perangkat lunak dengan fokus yang kuat pada SDV

■ Rencana investasi masa depan dan kebijakan imbal hasil pemegang saham

Kia berencana untuk menginvestasikan total KRW 42 triliun selama lima tahun ke depan, bertambah KRW empat triliun dibandingkan dengan pengumuman tahun lalu. Dari jumlah tersebut, KRW 19 triliun akan dialokasikan untuk bisnis masa depan, termasuk elektrifikasi, SDV, robotika, dan AAM.

Kia juga menegaskan kembali tujuan keuangan jangka menengahnya dari tahun 2025 hingga 2027 yang mencakup pencapaian pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 10 persen, margin laba operasi lebih dari 10 persen, dan laba atas ekuitas (ROE) lebih dari 15 persen.

Untuk mencapai tujuan keuangan jangka menengah yang seimbang, Kia telah menetapkan target pengembalian total pemegang saham (TSR) sebesar 35 persen selama periode ini yang mencakup dividen, pembelian saham, dan pembatalan saham.

Perusahaan akan terus menerapkan kebijakan pengembalian yang ramah terhadap pemegang saham dengan dividen per saham minimum KRW 5.000. Untuk meningkatkan transparansi, perusahaan akan membeli dan membatalkan hingga 10 persen dari laba bersih.

Iklan