Bosch memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di Indonesia
RuangOto.com – Bosch sebagai perusahaan penyedia teknologi dan layanan global terkemuka, menggelar acara peletakan batu pertama untuk fasilitas manufaktur terbarunya di Deltamas Industrial Estate, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Fasilitas yang dirancang dengan konsep modular inovatif ini akan menjadi pendorong bagi fase pertumbuhan Bosch berikutnya di Indonesia. Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Setia Diarta; Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ralf Beste, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kementerian Koordinator Pembangunan Kewilayahan; Odo R.M. Manuhutu serta Ani Gustini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Bekasi turut menghadiri acara tersebut.

Dibangun di atas lahan seluas 82.000 m², fasilitas manufaktur baru ini akan dikembangkan secara bertahap dengan tujuan memperluas kegiatan produksi Bosch secara signifikan di Indonesia di mana lokasi baru ini akan menggantikan pabrik Bosch yang sudah ada untuk komponen otomotif dan perangkat elektronik di Cikarang. Tahap pertama pembangunan ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun 2027 dengan investasi awal sekitar 25 juta Euro. Fasilitas baru ini akan jauh lebih besar dibandingkan pabrik saat ini yang di mana selain memproduksi lini komponen otomotif seperti electronic control units (ECUs) dan engine cooling fans (ECF), juga akan menghasilkan produk teknologi bangunan. Fasilitas ini akan berperan sebagai pusat lokalisasi dan mendukung penguatan ekosistem industri di Indonesia.
“Indonesia merupakan pemain penting dalam strategi bisnis global Bosch. Pasar mobilitas yang kuat dan basis konsumen yang besar menjadi daya tarik utama bagi kami, ditambah lagi dengan tenaga kerja yang dinamis, melek teknologi, serta ekonomi yang tangguh. Tujuan kami adalah mempercepat pertumbuhan di Indonesia untuk membantu Bosch memperluas jejak global sekaligus menyeimbangkan portofolio regional,” ujar Vijay Ratnaparkhe, President of Bosch for Region Asia Pacific South (Southeast Asia and Oceania). “Fasilitas manufaktur baru ini mendukung rencana kami dengan pendekatan produksi local-for-local. Hal ini akan membantu bisnis Bosch menjadi lebih lincah dalam merespons perubahan permintaan pelanggan serta menangkap peluang pertumbuhan.”

Dalam upacara peletakan batu pertama, Direktur Jenderal ILMATE, Setia Diarta yang mewakili Menteri Perindustrian menyampaikan apresiasi atas investasi strategis Bosch. “Pembangunan pabrik ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi Indonesia sebagai pusat manufaktur. Kami berharap Bosch terus menjadi mitra strategis dalam meningkatkan penguatan industri nasional dan mendukung transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi, sehingga meningkatkan tingkat kandungan lokal dalam negeri pada program LCEV dengan fokus pada komponen berteknologi pada kendaraan bermotor,” ujar Direktur Jenderal.
Momentum investasi Bosch sejalan dengan kinerja positif sektor manufaktur Indonesia dimana pada Triwulan III 2025, sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,54% YoY, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04%. Kontribusi sektor ini terhadap PDB mencapai 17,39%, dengan penyerapan tenaga kerja 20,31 juta orang. Sementara itu, ekspor manufaktur Indonesia pada periode Januari–September 2025 mencapai USD 60,25 miliar, setara dengan 81% dari total ekspor nasional.
Konsep pabrik modular – pertama bagi Bosch guna mendukung pertumbuhan lintas sektor
Fasilitas baru ini akan menjadi pabrik manufaktur Bosch pertama yang menerapkan konsep modular. Konsep ini memungkinkan berbagai unit bisnis dari sektor usaha Bosch yang berbeda, dengan beragam proses produksi dan teknologi, dapat beroperasi secara bersamaan dalam satu lokasi.
“Fasilitas ini tidak hanya merepresentasikan perluasan kapasitas, tetapi juga transformasi dalam cara kami beroperasi di Indonesia. Unit bisnis kami akan dapat dengan mudah dan cepat membangun serta memperluas lini produksinya sesuai dengan permintaan pelanggan. Kami yakin pabrik ini akan membuka peluang dan mendorong pertumbuhan di seluruh sektor bisnis Bosch,” kata Pirmin Riegger, Managing Director Bosch Indonesia.
Pirmin menambahkan, “Seluruh operasional pabrik ini akan dikelola oleh talenta lokal. Setelah sepenuhnya berkembang, Bosch akan berinvestasi dalam membangun kompetensi teknis bagi talenta lokal di bidang teknologi manufaktur, sebagai bagian dari dukungan kami untuk memperkuat kapabilitas nasional.”
Fasilitas manufaktur baru ini menegaskan komitmen jangka panjang Bosch untuk meningkatkan kemampuan lokal, mentransfer teknologi terkemuka, serta menghadirkan solusi berkelanjutan dan relevan bagi Indonesia. Setelah rampung, fasilitas ini juga akan menawarkan opsi penyewaan bagi mitra eksternal, sehingga memastikan pemanfaatan sumber daya yang efisien sesuai kebutuhan di tingkat lokal.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ralf Beste, menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jerman sebagai mitra strategis. Dengan potensi ekonomi yang terus berkembang dan demografi muda yang dinamis, kedua negara memiliki peluang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, pemanfaatan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (EU) membuka akses pasar yang lebih luas dan memperkuat integrasi rantai pasok, sehingga mendorong investasi dan inovasi di sektor industri kedua negara.
Kerja sama ini juga mendukung program Kementerian Perindustrian, Making Indonesia 4.0, yang bertujuan mempercepat transformasi digital industri nasional dan meningkatkan daya saing global Indonesia.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



