ruangoto.com

Pelaksanaan Munaslub dan Mosi Tidak Percaya Pada pengurus MBCI 2018 – 2021

RuangOto.com – Perwakilan dari Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Wilayah dan diketahui oleh Dewan Penasehat MBCI menyampaikan beberapa sikapnya kemarin, Sabtu (08/01) di Ballroom Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Langkah tersebut diambil karena situasi organisasi dianggap tidak menentu akibat beberapa kebijakan yang dibuat oleh Pengurus Pusat, menyebabkan ketidakjelasan manajemen organisasi dan ketidakharmonisan antara Pengurus Pusat dengan beberapa Wilayah MBCI secara keseluruhan. 

Pengurus Pusat MBCI dianggap banyak mengeluarkan keputusan inkonsistensi yang berlawanan dengan AD/ART MBCI yang sudah disepakati bersama, serta mengeluarkan statement atau penyataan yang menunjukkan arogansi kepemimpinan yang menyebabkan ketidakharmonisan antara Pusat dan Wilayah.

Sebanyak 10 Poin yang disampaikan sebelum memasuki agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) MBCI. Dimana sebelumnya Pimpinan Wilayah dan Dewan Pembina sudah mencoba mendiskusikan masalah ini, namun tidak ada tanggapan atau respon baik dari Pengurus Pusat. 

Diantara kebijakan-kebijakan Pusat yang dianggap melenceng dari AD/ART adalah merubah AD/ART tanpa melalui mekanisme MUNAS yang sudah diatur dalam AD/ART. Perubahan tersebut oleh Pengurus Pusat dilakukan dalam RAKERNAS sehingga tidak sesuai dengan AD/ART.

Menunjuk ataupun mengangkat Pengurus Pusat yang seharusnya sudah menjadi anggota MBCI wilayah minimal 1 tahun terakhir dengan dibuktikan adanya KTA dengan diketahui oleh Ketua MBCI asal wilayah.

Tidak adanya transparansi pengelolaan keuangan kas MBCI sehingga sampai saat ini MBCI Wilayah tidak mengetahui dana kas MBCI yang berasal dari iuran KTA tidak diketahui penggunaannya. Tidak adanya program kegiatan yang jelas dari Pengurus Pusat MBCI sampai dengan saat ini sehingga menyebabkan kevakuman kegiatan MBCI Pusat. 

Surat pernyataan sikap Mosi Tidak Percaya tersebut dibacakan oleh Bro Fares perwakilan dari Panitia Pelaksana Mubeslub yang juga Ketua MBC Jakarta Utara sebelum pelaksanaan Mubeslub. Atas dasar tersebut, maka perwakilan dari MBCI Wilayah memutuskan untuk mengajukan MOSI TIDAK PERCAYA atas Pengurus Pusat MBCI tahun 2018-2021.

“Untuk itu, dilakukan MUNASLUB guna menunjuk President MBCI periode tahun 2022-2025 sesuai mekanisme pemilihan yang di atur di AD/ART dan mengembalikan serta menjalankan aturan-aturan organisasi sesuai AD/ART agar MBCI bisa semakin besar dan berguna bagi masyarakat Indonesia,” jelas Arif Purnomo atau akrab disapa Pupung yang ditunjuk sebagai Panitia Pelaksana MUNASLUB MBCI. 

Pupung menambahkan, bahwa pelaksanaan Munaslub ini juga sudah mendapat restu dari mantan President MBCI Rudy Susanto yang sebelumnya telah mengundurkan diri. Pelaksanaan MUNASLUB yang mengusung tema “Harmonisasi MBCI untuk menjadi lebih Kompak, Besar, Wibawa dan Tangguh” ini berlangsung dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan Covid 19. 

Rangkain acara yang berlangsung dari pagi hingga malam tersebut mengajukan dua nama sebagai bakal calon (Balon) President MBCI. Pengajuannya dilakukan jelang sesi pemilihan Presiden MBCI periode 2022 – 2025. Dua calonnya adalah  Mayjen TNI Dr. Rizerius Eko H.SE biasa disapa Bro Greg dan Kolonel Laut Fares Prasetya SE MM atau akrab disapa Bro Fares.

Setelah melalui proses pemilihan secara demokrasi dan langsung oleh para peserta yang hadir juga ada secara virtual, melalui musyawarah dan mufakat memilih Bro Greg menjadi Presiden MBCI untuk periode 2022-2025. Kemudian sebagai Sekretaris Umum adalah Bro Fares dan Bro Toto Hendarto menjadi Bendahara Umum.

Usai terpilih, Bro Greg menyampaikan niatnya untuk berusaha menjaga nama baik MBCI dan bukan bekerja di pusat, tapi justru yang bekerja di wilayahnya, akan berikan kepercayaan sepenuhnya ke wilayah untuk berkreasi membangun kemitraan MBCI ini ke wilayah.

“Silahkan membuat rencana-rencana, kemudian nanti laporkan ke pusat, ayok kita bersama-sama membesarkan MBCI di daerah yang lebih kompak, besar, wibawa dan tangguh. Mari membentuk kepengurusan yang baru dan kerjasama dengan sinergis dan harmonis antara pusat dengan daerah,” tutup Bro Greg.

Iklan