NGOVID BERSAMA PERTAMINA MOR III
RuangOto.com – Masih dalam masa pademi covid-19 makin banyak perubahan di bidang ekonomi seperti perusahaan BUMN yang harus tetap menjaga perekonomian di Indonesia supaya tidak ambruk. Kali ini Forwot ngovid bersama Pertamin MOR III membahas melayani, mengedukasi dan berbagi.
Eko Kristiawan sebagai Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III menjelaskan,” Untuk tetap melayani, mengedukasi dan berbagi data konsumis BBM di wilayah MOR III pada saat transisi PSBB per September 2020 dari tiga provinsi yaitu DKI, Jawa Barat dan Banten. Untuk memenuhi proporsi dari gasoline dan gasoil sudah mendekati konsumsi tahap normal, ketika belum ada corona”.
Untuk gasoline produknya bensin yang terdiri dari premiun, pertalite, pertamax dan pertamax turbo, per awal September angkanya sudah mencapai 93 persen. Disaat normal 26.252 kilo liter per hari saat ini sudah mencapai 24.376 kilo liter per hari, artinya trennya terus naik mungkin seiring juga dengan aktifitas masyarakat ketika masa transisi PSBB yang diterapkan oleh pemerintah.
“Sementara, gasoil solar dan disel sudah mencapai angka 87 persen dimana normalnya berada di 9813 kilo per hari, saat ini sudah mencapai 9.476 kilo liter per hari. Berarti aktifitas masyarakat sudah mulai mendekati normal, hari senin nanti ada PSBB lagi di jakarta, dan Banten juga akan mengikuti, di beberapa daerah juga akan melaksanakan PSBB. Bahwa dalam rangka melayani masyarakat Pertamina telah memenuhi 38 titik pertahsop,” jelas Eko lagi.
Pertashop adalah layanan untuk masyarakat yang jarak rumahnya jauh dari SPBU untuk memberikan pelayanan ke masyarakat, sehingga dengan hadirnya pertashop ini harapan kita masyarakat dapat tetap menikmati produk produk pertamina baik berupa BBM, pelumas, atau LPG yang sudah beroprasi di 38 titik di Jawa bagian barat di 3 provinsi, mudah-mudahan kedepan juga bisa langsung bertambah.
Diinformasikan ketahanan stok all produk BBM semua sangat aman di atas 30 hari tidak ada masalah terkait dengan stok BBM. Pertamina siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakt untuk memenuhi BBM, untuk kendaraan atau untuk konsumsi yang lain.
BBM berkualaitas pertamina sebagai BUMN sebagai identitas bisnis tidak saja untuk dituntut untuk berbisnis, selain itu juga dituntut untuk melakukan public service dan juga mempunyai performa bisnis yang baik sementara disisi lain juga melayani masyarakat.
“Artinya, pertamina tidak hanya untuk mencari keuntungan semata tetapi juga untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dan mempertimbangkan aspek masyarakat, people planet, kesehatan lingkungan manusia alias kesejahteraan masyarakat secara umum yang ada di Indonesia,” ungkap Eko.
“Saat ini indonesia berada dalam kelompok negara situasi gross domestic product sekitar 2000-9000 USD pertahunnya, saat ini indonesia menjual beragam varian yang cukup banyak, lebih banyak dari varian industri sejenis. Sederhananya, berkaitan dengan SPBU SPBU sejenis di negara lain, Pertamina menjual sampai 6 varian, terdiri yang paling rendah di gasoline ada premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo, dan untuk yang balap-balap juga ada seperti pertamax racing. Sedangkan, untuk gas oil yang punya solar, Pertamina dex light dan Pertamina dex, cukup banyak varian-varian kita tahu di lokasi lain paling hanya jual 2 varian dan 4 yang paling maximal,” ujar Probo Prasiddhayu, Pertamina Sales Area Manager Retail Banten.
Dari segi teknologi, saat ini di dunia yang menggunakan RON 88 hanya tinggal 7 negara yang masih menggunakan bahan bakar RON 88 yaitu premium, jauh kualitasnya dibandingkan dengan ekspektasi masyarakat didunia. Dengan adanya issu euro 2 euro 4 jadi artinya RON 88 sudah sangat jauh. Ada beberapa negara yang masih menggunakan seperti Indonesia, Kolombia, Mongolia, Mesir, Bangladesh, bahkan negara tetangga terdekat Malaysia, Singapura, Kamboja itu sudah tidak menggunakan RON 88 tidak digunakan lagi oleh negara tetangga.
Selain di sisi lingkungan ada peraturan pemerintah terkait dengan Komnas lingkungan dan pengendalian pencemaran udara yaitu peraturan pemerintah no. 41 tahun 1999 terkait dengan pengendalian pencemaran udara kemudia juga ada peraturam kementerian lingkungan hidup no. 20 tahun 2017 tentang penerapan standar euro 4. Jika di konvensi dengan produk Pertamina adalah oktan number 91 di lihat indeks perkembangan udara, di wilayah more 3 yaitu di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Tanggerang tidak sehat untuk lingkungan dan masyarakat juga sempat mengikuti berita bahwa jakarta termasuk yang tidak sehat untuk kualitas udaranya. Artinya sebuah fenomena yang perlu kita sikapi bersama dalam hal, bagaimana masyarakat sama-sama untuk membuat kualitas udara lebih baik dan layak ditempati.