ruangoto.com

Mau Baterai Awet? Begini Caranya

RuangOto.com – Bayangkan kejadian ini. Saat pagi hari terburu-buru untuk berangkat menuju kantor, ternyata mesin mobil tidak bisa dihidupkan. Rupanya baterai mobil mengalami soak dan harus di-charge atau sekalian diganti baru. Penyebabnya adalah baterai yang kurang perhatian alias terabaikan saat perawatan rutin. Nah, agar bebas dari kerepotan itu, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan pemilik mobil agar baterai selalu dalam kondisi sehat dan siap siaga.

Tegangan tepat, baterai pun selamat

1. Cek Voltase (Tegangan Listrik)
Rata-rata mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan voltmeter digital untuk memantau kondisi voltase baterai. Jika voltase rata-rata berada di rentang 12,5 Volt hingga 13,5 Volt, berarti baterai dan sistem pengisian berada dalam kondisi kerja yang normal dan sehat. Jika voltase rata-rata kurang dari 12,5 Volt atau lebih dari 13,5 Volt, berarti ada masalah pada baterai dan sistem pengisian, segera bawa mobil ke bengkel.

Mobil harus rajin olahraga biar baterai selalu sehat

2. Gunakan Mobil Secara Rutin
Mobil yang lebih banyak “tidur” di garasi, berpotensi mengalami baterai lemah. Penyebabnya adalah baterai tetap memasok daya listrik untuk berbagai peralatan elektronik (alarm, ECU, radio), sementara pengisian daya listrik minim. Mencegah hal itu, sebisa mungkin mobil digunakan setiap hari dan menempuh jarak tertentu.

Terminal kotor dan berkerak menjadi musuh utama baterai

3. Cek Kondisi Terminal
Pastikan terminal baterai selalu dalam kondisi bersih. Jika terminal baterai tidak bersih dan penuh dengan endapan korosi, segera bersihkan memakai sikat gigi bekas, air panas, baking soda. Lalu berikan gemuk pada terminal baterai untuk mencegah korosi. Kotoran pada terminal baterai mengganggu kelancaran lalu lintas arus listrik sehingga melemahkan kesehatan baterai.

Cairan elektrolet baterai harus selalu berada pada level MAX

4. Cek Cairan Elektolit
Untuk baterai jenis konvensional basah (wet flooded acid), pastikan cairan elektrolit baterai selalu berada pada level MAX, jangan sampai di bawah level MIN atau di atas level MAX. Tambahkan cairan elektrolit (botol biru) secara rutin. Pada baterai jenis hybrid, interval penambahan cairan elektrolit lebih panjang. Sedangkan baterai “kering” seperti AGM, tidak membutuhkan cairan elektrolit.

Pastikan dudukan baterai selalu kencang

5. Cek Dudukan
Periksa klem baterai dan kencangkan jika perlu. Klem yang kendur menyebabkan baterai mudah terguncang dan berpotensi menimbulkan hubungan pendek arus listrik. Selain itu, guncangan juga menyebabkan bagian dalam (sel) lekas rontok dan memperpendek usia pakai baterai.

Iklan