Apakah Bearing High Performance Tetap Butuh Perawatan?
RuangOto.com – Anggapan bahwa mesin motor yang sudah ditingkatkan performanya, wajib diimbangi dengan penggunaan bearing berperforma tinggi (high performance) tampaknya sudah menjadi kewajaran. Pasalnya, penggunaan bearing high performance sangat memainkan peranan untuk mesin yang sudah dimodifikasi. Biasanya mesin modifikasi memiliki RPM (putaran mesin) lebih tinggi dari pada mesin standar sehingga membutuhkan dukungan bearing high performance agar putaran lebih ringan dan lancar.
Namun pertanyaannya, apakah bearing high performance juga cocok untuk mesin standar, dan apakah bearing ini juga cocok digunakan untuk mesin yang digunakan untuk aktivitas harian yang seringkali tidak memerlukan RPM tinggi.
Gunawan, Engineering PT. Faito Racing Development Indonesia, menjelaskan bahwa bearing high performance juga dapat digunakan pada mesin motor harian, asalkan memiliki dimensi yang sama. Ada beberapa kelebihan dari bearing high performance, walaupun digunakan pada mesin motor harian misalnya, putaran mesin jadi lebih enteng, dan mesin mudah langsam saat pertama kali dinyalakan. Serta yang lebih penting lagi, bearing high performance jadi lebih awet karena memiliki batas rpm maksimal yang tinggi.
Lalu yang perlu diperhatikan adalah pemasangan bearing, yakni cara pemasangannya agar bearing dapat mencapai performa maksimalnya. Teknik pemasangan bearing yang salah atau asal-asalan dapat menyebabkan bearing mengalami kegagalan performa atau rusak sebelum waktunya.
Gunakan metode pemasangan bearing yang benar serta alat yang direkomendasikan. Pasalnya, saat ini masih kita jumpai pemasangan bearing yang asal getok atau asal terpasang tanpa memperhatikan prosedur yang benar.
“Beberapa kerusakan yang timbul akibat metode pemasangan bearing yang salah di antaranya bearing jadi lebih cepat oblak, posisi bearing jadi miring sehingga rumah bearing jadi longgar. Semua hal tersebut dapat memperpendek masa pakai bearing,” tambah pria yang biasa dipanggil Om Gun.
Dikutip dari beberapa sumber, inilah beberapa cara memasang bearing yang benar:
Secara mekanikal. Cara ini secara singkat dijelaskan yaitu permukaan bearing ditekan atau dipukul ke housing/as secara presisi). Perhatikan bagian bearing yang bersinggungan.
Secara pemanasan/pendinginan, bearing dipanaskan untuk memberi efek pemuaian atau didinginkan untuk memberi efek penyusutan, sebelum dipasang ke housing/as.
Secara metode hidrolik, biasanya dilakukan untuk memasang bearing berukuran besar dengan mudah, cepat, presisi dan dapat menghindari kerusakan pada bearing maupun pada housing/as itu sendiri.
Selain faktor pemasangan, faktor perawatan bearing selama beroperasi juga menentukan masa pakai dan performa bearing.
Penggunaan pelumas dengan spesifikasi yang tepat sangat disarankan untuk menunjang performa bearing. Kesalahan faktor pelumasan akan berakibat keausan pada bearing.
Pemilihan pelumas juga harus mempertimbangkan hal berikut seperti kondisi lingkungan dan suhu sekitar, kecepatan, dan beban. Jangan sampai salah memilih pelumas yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, atau bahkan pelumas palsu.
Cara lain untuk mencegah kerusakan bearing adalah memastikan sistem pelumasan di mesin beroperasi dengan baik agar seluruh komponen di mesin, termasuk bearing, terlumasi dengan baik.
Bearing high performance S720 dari Faito dapat dikatakan bisa meminimalisir kerusakan dini yang sudah dijelaskan di atas, karena sudah dilengkapi retainer berbahan wood laminated phenolic. Bahan khusus ini bertujuan memaksimalkan proses pelumasan pada bearing sehingga performa mesin lebih baik.
“Keunggulan teknologi bearing Faito S720 tersebut akan menjadi keuntungan bagi penggunanya karena mudah dalam perawatan dan memiliki durabilitas yang lebih baik. Namun harus diperhatikan poin-poin pemasangan bearing yang benar di atas dan memilih pelumasan yang tepat untuk mesin. Tak lupa, pemasangan bearing juga harus dilakukan oleh mekanik yang sudah ahli atau berkompeten,” tutupnya.